
Mungkin berberapa orang berfikir, menjadikan pendidikan formal sebagai tolak ukur yang dapat diandalkan. Tetapi hal itu tidak menjamin kinerja yang sesuai dengan tujuan bisnis. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menghubungkan kinerja individu dengan tujuan bisnis adalah melalui kompetensi. Kompetensi akan dapat mempermudah kita untuk melakukan hal-hal berikut :
- Memastikan bahwa karyawan kita menunjukkan keahlian yang memadai
- Merekrut dan memilih karyawan baru yang lebih efektif
- Evaluasi kinerja yang lebih efektif
- Mengidentifikasi keterampilan dan kompetensi yang belum efisien
- Memberikan pelatihan yang tepat berdasarkan kebutuhan
- Merencanakan untuk sukses
- Membuat proses perubahan manajemen menjadi lebih efisien
Kerangka kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan dan atribut yang diperlukan untuk setiap karyawan. Dalam mengembangkan kerangka ini kita dapat menggunakan daftar kompetensi umum yang telah terstandar kemudian disesuaikan dengan kebutuhan organisasi atau dengan menggunakan konsultan dari pihak luar untuk mengembangkan kerangka kompetensi yang dirancang. Ada empat langkah utama dalam proses membangun kerangka kompetensi, yaitu:
Langkah pertama: Siapkan
Tentukan tujuan.
Buat tim pengagas kerangka kompetensi.
Langkah Kedua: Kumpulkan Informasi
Beberapa teknik yang mungkin dapat digunakan dalam mengumpulkan informasi adalah:
Pengamatan.
Wawancara.
Kuesioner.
Menganalisis pekerjaan.
Langkah Tiga: Membangun Kerangka
Mengelompokan istilah kompetensi.
Buat subkelompok.
Memperbaiki subkelompok.
Mengidentifikasi dan memberi nama kompetensi.
Langkah Empat: Implementasi
Beberapa tips dalam menerapkan kerangka kompetensi:
Keterkaitan dengan tujuan bisnis.
Menghargai kompetensi.
Memberikan pembinaan dan pelatihan.
Keep it simple.
Berkomunikasi.
Berdasarkan langkah-langkah di atas, kerangka kompetensi dapat dijadikan sebagai acuan yang terstandar yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan dapat diakses oleh seluruh orang di perusahaan.